Nama : Riani Widyaningrum
Ttl : Semarang, 05 September 1990
Alamat : Jl. Stasiun Jerakah Rt 04/ Rw II, Tugu, Kota Semarang
Anak ke : 4 dari 4
Email : rianee_rigut@yahoo.co.id
Telp/Hp : 085640575682
IP : 3.32
IPK : 2.95
PT : Undip/Matematika/2008
Assalamu’alaikum. . .
Saya, riani.. anak keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak Supriyadi dan Ibu Suprapti (alm). Sejak kelas 2 SMP saya sudah ditinggalkan almarhumah ibu. Hal ini juga yang membuat saya berubah, yang dulunya anak manja (karena memang saya anak terakhir yang paling disayang almarhumah ibu) sekarang saya mulai belajar jadi pribadi yang mandiri. Sejak kecil saya diajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti tidak suka bergantung pada orang lain, bangga dengan hasil kerja keras saya sendiri (bukan dari apa yang didapat dari orang lain, orang tua misalnya), toleran, dan mau berbagi dengan sesama.
Sejak SMA saya berusaha meringankan beban orang tua, saat itu saya mengajukan beasiswa prestasi ke Pemprov, sehingga dalam setahun saya hanya kurang meluasi SPP dua bulan. Kelas 2 saya mulai mengajar les privat anak SD, dengan upah dari mengajar saya tidak pernah meminta uang saku ke orang tua.
Setelah lulus saya masih dihadapkan dengan problem, akan melanjutkan kuliah atau kerja. Dalam diri saya benar-benar ingin kuliah, tetapi melihat kondisi orang tua saya, saya berfikir tidak mungkin. Saya sampai ber-istikharah, sampai yakin hanya akan menempuh SNMPTN. Ketika saya lulus seleksi itu,berarti ini takdir Allah untuk saya. Kalaupun tidak, berarti saya memang harus bekerja terlebih dulu. Dan ketika pengumuman, ternyata saya lulus seleksi dan diterima di Matematika Undip. Saat itu kakak saya yang bersedia melunasi biaya registrasi, tetapi saya berjanji akan tetap membantu membayar biaya semester dengan bekerja sambilan. Alhamdulillah semester satu-dua saya sanggup membantu melunasi separuh biaya semesteran. Semester tiga dan insyaAllah seterusnya sudah saya lunasi sendiri 100%.
Awal kuliah prestasi akademik saya hanya rata-rata, karena memang saya disibukkan dengan aktivitas organisasi. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika saya bergabung dengan Satgas Anti Narkoba (SAN) Jawa Tengah. Saat itu saya berada di komisi penyuluhan dan rehabilitasi, yang memberi penyuluhan kepada pelajar SMA (dalam upaya preventif/pencegahan) dan juga memberi penyuluhan kepada para pecandu (dalam upaya kuratif). Selain itu saya sebagai Pengurus Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tugu bersama teman-teman dari PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Tugu, pernah mengadakan aksi sosial pengobatan gratis di daerah Mangunharjo, Mangkang (saat itu Mangunharjo adalah daerah terparah yang terkena dampak banjir di wilayah Kecamatan Tugu).
Aktivitas saya lainnya antara lain adalah mengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang saya rintis bersama teman-teman remaja RT. Juga baru-baru ini saya bergabung dengan teman-teman dari Forum Lintas Agama (FORGAMA) Jawa Tengah, dimana disini saya benar-benar belajar menghargai pluralisme dan mengerti makna humanisme.
Bagi saya mahasiswa ideal adalah pribadi yang mandiri secara finansial, memiliki sense of intellectual dan sense of social, dalam artian seorang mahasiswa harus mandiri, tidak hanya bergantung pada orang tua, memiliki sense of intellectual adalah bertanggung jawab atas prestasi akademisnya dan memiliki sense of social artinya mahasiswa harus peduli dengan lingkungan masyarakatnya.
Jiika dilihat dari IPK saya, mungkin saya belum maksimal dalam hal “sense of intellectual”. Saya sadar akan hal itu karena mungkin saya belum mampu menyeimbangkan ketiga hal itu. Waktu saya tersita untuk mengejar finansial dalam rangka pembiayaan kuliah saya. Oleh karena itu, saya berharap dengan bergabung di Beasiswa Produktif BAZ saya dapat lebih fokus ke akademis saya. Dan juga dapat lebih meningkatkan sense of social saya, dengan mensosialisasikan arti penting zakat kepada para aghniya’ Kota Semarang, sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang.
Terima kasih…
Wassalamu’alaikum. . .
Setelah lulus saya masih dihadapkan dengan problem, akan melanjutkan kuliah atau kerja. Dalam diri saya benar-benar ingin kuliah, tetapi melihat kondisi orang tua saya, saya berfikir tidak mungkin. Saya sampai ber-istikharah, sampai yakin hanya akan menempuh SNMPTN. Ketika saya lulus seleksi itu,berarti ini takdir Allah untuk saya. Kalaupun tidak, berarti saya memang harus bekerja terlebih dulu. Dan ketika pengumuman, ternyata saya lulus seleksi dan diterima di Matematika Undip. Saat itu kakak saya yang bersedia melunasi biaya registrasi, tetapi saya berjanji akan tetap membantu membayar biaya semester dengan bekerja sambilan. Alhamdulillah semester satu-dua saya sanggup membantu melunasi separuh biaya semesteran. Semester tiga dan insyaAllah seterusnya sudah saya lunasi sendiri 100%.
Awal kuliah prestasi akademik saya hanya rata-rata, karena memang saya disibukkan dengan aktivitas organisasi. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika saya bergabung dengan Satgas Anti Narkoba (SAN) Jawa Tengah. Saat itu saya berada di komisi penyuluhan dan rehabilitasi, yang memberi penyuluhan kepada pelajar SMA (dalam upaya preventif/pencegahan) dan juga memberi penyuluhan kepada para pecandu (dalam upaya kuratif). Selain itu saya sebagai Pengurus Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tugu bersama teman-teman dari PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Tugu, pernah mengadakan aksi sosial pengobatan gratis di daerah Mangunharjo, Mangkang (saat itu Mangunharjo adalah daerah terparah yang terkena dampak banjir di wilayah Kecamatan Tugu).
Aktivitas saya lainnya antara lain adalah mengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang saya rintis bersama teman-teman remaja RT. Juga baru-baru ini saya bergabung dengan teman-teman dari Forum Lintas Agama (FORGAMA) Jawa Tengah, dimana disini saya benar-benar belajar menghargai pluralisme dan mengerti makna humanisme.
Bagi saya mahasiswa ideal adalah pribadi yang mandiri secara finansial, memiliki sense of intellectual dan sense of social, dalam artian seorang mahasiswa harus mandiri, tidak hanya bergantung pada orang tua, memiliki sense of intellectual adalah bertanggung jawab atas prestasi akademisnya dan memiliki sense of social artinya mahasiswa harus peduli dengan lingkungan masyarakatnya.
Jiika dilihat dari IPK saya, mungkin saya belum maksimal dalam hal “sense of intellectual”. Saya sadar akan hal itu karena mungkin saya belum mampu menyeimbangkan ketiga hal itu. Waktu saya tersita untuk mengejar finansial dalam rangka pembiayaan kuliah saya. Oleh karena itu, saya berharap dengan bergabung di Beasiswa Produktif BAZ saya dapat lebih fokus ke akademis saya. Dan juga dapat lebih meningkatkan sense of social saya, dengan mensosialisasikan arti penting zakat kepada para aghniya’ Kota Semarang, sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang.
Terima kasih…
Wassalamu’alaikum. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar